GRESIK | WARTA PERTIWI – Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Gresik bersama Dinas Perikanan Kabupaten Gresik mengambil langkah tegas untuk mencegah konflik antarnelayan di wilayah perairan utara. Pada Rabu pagi (22/10/2025), tim gabungan melaksanakan pengamanan dan pendampingan pembongkaran dua unit rumpon di perairan Kali Pandian, Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu.
Pembongkaran dilakukan karena dua rumpon milik nelayan Randuboto Sidayu diduga melanggar batas wilayah tangkap yang menjadi hak nelayan Ujung Pangkah Wetan. Tindakan ini merupakan respons atas meningkatnya ketegangan antara dua kelompok nelayan yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal.
Tiga sasaran utamanya :
1. Pembongkaran Rumpon – Penertiban terhadap dua unit rumpon yang dipasang melebihi batas wilayah.
2. Pencegahan Konflik – Upaya meredam potensi bentrok demi menjaga stabilitas dan keamanan laut.
3. Verifikasi Batas Wilayah – Pengecekan dan klarifikasi patok batas wilayah tangkap untuk mencegah kesalahpahaman.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk dua anggota ABK Kapal X-1017 Satpolairud Polres Gresik, Muh. Nur Faith Zulkarnain dari Dinas Perikanan Gresik, serta Ketua Rukun Nelayan Randuboto Sidayu, Bapak Safi’i, yang mendampingi proses bersama lima perahu nelayan lokal.
Kasatpolairud Polres Gresik, Iptu Arifin, mewakili Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk pencegahan dini. “Kami ingin memastikan seluruh nelayan dapat beraktivitas dalam koridor hukum yang berlaku, sehingga potensi konflik di perairan Gresik dapat diminimalisir,” ujarnya.
Pemerintah daerah berharap, melalui kolaborasi antara instansi dan nelayan, perairan Gresik tetap menjadi wilayah tangkap yang produktif, tertib, dan damai tanpa gesekan antar komunitas.(id@)
