WARTA PERTIWI.COM, SURABAYA – Isu peningkatan Covid menyeruak ditengah aktivitas pemulangan Jemaah Haji Indonesia. Hal ini tentu saja mendapatkan atensi khusus dari berbagai pihak. BBKK Surabaya sebagai salah satu otoritas yang memegang mandatori menjaga pintu masuk negara dari penyakit menular, juga melakukan persiapan untuk mendeteksi dini dan respon cepat untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut.
Salah satu langkah strategis yang diambil dalam pelaksanaan tugas pengawasan terhadap Jemaah Haji pada saat pulang ke Indonesia adalah dengan menghimbau seluruh stake holder terkait, untuk bersama-sama mengingatkan dan membantu Jemaah Haji mengisi SatuSehat Health Pass (SSHP) sebelum melakukan penerbangan kembali ke Indonesia. Data di SSHP akan diajadikan informasi kesehatan awal bagi BBKK Surabaya dalam pelaksanaan pengawasan kekarantinaan kesehatan.
Kepala BBKK Surabaya, Dr. Rosidi Roslan menyampaikan bahwa sudah bersurat secara resmi ke satke holder, untuk pelaksanaan langkah preventif ini. “Kami sudah bersurat ke ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Kementerian Agama Kanwil Jatim, Otoritas Bandara, Makapai dalam hal ini Saudia Airlines dan Garuda, dab Tenaga Kesehatan Haji Indonesia untuk membantu kami mengingatkan atau membantu Jemaah haji mengisi SSHP. Jadi nanti tracking dan tracing penyakit menular akan lebih mudah dan cepat dengan berbekal data SSHP,” Ungkapnya.
Selain itu, apabila ada jemaah yang masih belum mengisi SSHP akan dibantu diingatkan kembali oleh petugas BBKK Surabaya di asrama haji. Barcode SSHP akan dicetak di media cetak seperti spanduk dan banner di hall penerimaan agar Jemaah haji juga lebih mudah mengaksesnya.
Pengambilan sample melalu swab juga disediakan Kegiatan pengawasan kekarantinaan kesehatan terhadap Jemaah haji akan dilakukan seperti biasa yakni melalui pengawasan suhu tubuh (menggunakan thermal scanner) dan juga akan dilakukan oleh tenaga kesehatan BBKK Surabaya melalui pengamatan langsung gejala sakit yang dialami Jemaah. Bila dirasa mengarah pada gejala penyakit menular, petugas BBKK Surabaya akan melakukan pengambilan sample melalui metode usap (Swab). Jika hasilnya positif, maka sample akan dikirim ke laboratorium jejaring untuk dilihat kembali varian yang diderita.
Melihat situasi dan narasi yang berkembang di masyarakat terkait Covid-19, Dr. Rosidi berpesan agar masyarakat tetap tenang dan waspada. Tetap tenang karena saat ini Covid-19 sudah dianggap sebagai common cold, sehingga penderitanya tetap dapat beraktivitas normal apabila tidak ada gejala berat. Tetap waspada untuk mencegah penularan dan penyebaran dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Jangan panic. Tidak perlu termakan isu yang belum jelas sumbernya. Tetap ikuti arahan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan yakni menerapkan Protokol Kesehatan dan PHBS), “ jelasnya
Untuk Jemaah yang terdeteksi menderita penyakit menular, Nantinya BBKK Surabaya akan mengirim notifikasi ke pemerintah daerah. Sehingga keputusan untuk melakukan karantina kesehatan akan ditetapkan oleh pemerintah daerah. Fokus pada penanganan kegawatdaruratan kesehatan.
Selain, penanggulangan penyakit menular, BBKK Surabaya sebagai institusi yang melakukan pelayanan kesehatan haji di embarkasi Surabaya, dalam kegiatan pemulangan juga melakukan persiapan penanganan kegawatdaruratan kesehatan yang mungkin terjadi pada Jemaah haji saat di perjalanan pulang. Mengingat 74,17% Jemaah haji embarkasi Surabaya masuk dalam golongan risiko tinggi dari data pemeriksaan kesehatan 3 yang diambil saat keberangkatan.
Sebagai penunjang pelaksaan pelayanan kesehatan haji, sarana dan prasarana memiliki peran penting. Obat, perlengkapan kegawatdaruratan kesehatan, serta ambulans sudah disiapkan. Setidaknya ada 10 ambulans yang disiagakan.
“Kita sediakan 10 ambulan, 2 di asrama haji, 7 di Bandara Juanda. 1 di Kantor Induk dalam kondisi stand by. Untuk petugas sekitar 80 orang siap bergantian bertugas melayani 24 jam,” katanya.
Persiapan di asrama haji juga terus dilakukan. Salahs atunya adalah pelaksanaan Fogging pada Rabu, 10 Juni kemarin. Petugas sanitarian akan juga diturunkan untuk pemeriksaan sanitasi pesawat setiap kali pesawat yang membawa Jemaah haji datang.
“Kami berharap, semua Jemaah haji yang pulang ke tanah air sehat semua, pulang jadi jai yang mabrur. Kami mohon doa agar pelaksanaan tugas debarkasi haji lancar semua, aamiin,” tutupnya mengakhiri pembicaraan.(*/id@)

