Close

Unitomo Fasilitasi Mahasiswa Universitas Okayama Jepang Belajar Alat Musik Angklung

Foto : Mahasiswa Universitas Okayama Jepang foto bersama dengan mahasiswa Fakultas Sastra UNITOMO Surabaya. (Dok. Humas Unitomo Surabaya)

WARTA PERTIWI.COM, SURABAYA – Para mahasiswa Universitas Okayama Jepang datang jauh-jauh ke Indonesia hanya untuk belajar bermain alat musik angklung.

Untuk kelancaran kegiatan para mahasiswa ini, pihak Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) khususnya dari Fakultas Sastra memfasilitasinya dengan memberikan pengenalan budaya Indonesia bagi delegasi dosen dan mahasiswa dari Universitas Okayama Jepang.

Bertempat di Auditorium Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo (Unitomo), para mahasiswa Jepang  tampak cantik dan gagah dengan dandanan kebaya dan busana cak Suroboyo itu sangat antusias saat diajarkan memainkan angklung, alat musik tradisional Indonesia.

Dalam waktu singkat, mereka sudah mahir membawakan lagu “Ibu Kita Kartini,” yang mengundang tepuk tangan meriah dari hadirin.

Melalui penerjemah, para mahasiswa Jepang menyampaikan komentar positif tentang pengalaman bermain angklung.

Mereka mengungkapkan bahwa memainkan angklung sangat menyenangkan, dengan suara yang merdu dan mudah dipelajari, sehingga siapa pun bisa menikmatinya.

Foto : Dekan Fakultas Sastra Unitomo, Cicilia Tanri Suryawati, saat meragakan alat angklung bersama mahasiswa Universitas Okayama Jepang.

Aktivitas ini merupakan bagian dari program Cross Culture of Understanding (CCU) yang bertujuan memperkenalkan budaya lokal kepada para peserta internasional.

Selain bermain angklung, mahasiswa Universitas Okayama juga berkesempatan belajar menggunakan busana tradisional Indonesia dan memamerkan keahlian mereka memasak Okonomiyaki, hidangan khas Jepang, yang kemudian dibandingkan dengan nasi goreng dan pisang goreng buatan mahasiswa Sastra Jepang Unitomo.

Kegiatan ini menciptakan suasana interaksi budaya yang hangat dan menyenangkan.

Rina Sono, salah satu mahasiswa Universitas Okayama, menyampaikan kesannya setelah bermain angklung.

“Angklung mencerminkan harmoni dan gotong royong, dua hal yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Meski setiap nada terdengar berbeda, ketika dimainkan bersama, suara angklung menjadi sangat indah dan harmonis,” ungkapnya.

Dekan Fakultas Sastra Unitomo, Cicilia Tanri Suryawati, menekankan pentingnya kegiatan seperti ini dalam membangun hubungan budaya yang konstruktif.

“Program CCU memberikan pengalaman unik bagi mahasiswa Jepang untuk merasakan kebersamaan. Mereka tidak hanya belajar akademis, tetapi juga belajar langsung dari budaya lain, yang sangat penting untuk membentuk pribadi yang lebih terbuka dan toleran,” ujarnya.(*/Id@)

scroll to top