Close

Persit dan BKKBN Bersatu Wujudkan Keluarga Sehat Menuju Indonesia Emas

Keterangan Foto : Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin bersama Ketua Persit KCK Daerah V/Brawijaya Ibu Vira Rudy Saladin dan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Dra. Maria Ernawati saat membuka kegiatan Advokasi Pengasuhan 1000 HPK di Surabaya, Kamis (23/10/2025).

SURABAYA | WARTA PERTIWI –  Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya bersama Badan Kependudukan dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menggelar kegiatan bertajuk Advokasi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Menuju Keluarga Sehat Indonesia Emas 2045, Kamis (23/10/2025).

Acara yang berlangsung di Surabaya ini dihadiri oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya Ibu Vira Rudy Saladin, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Dra. Maria Ernawati, M.M. Turut hadir pula jajaran pejabat utama Kodam V/Brawijaya, para Ketua Persit KCK Koordinator Cabang 081 hingga 084, serta Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Maria Ernawati menegaskan bahwa program Persit Manunggal Posyandu dan BKB merupakan langkah konkret untuk meningkatkan kualitas keluarga melalui pengasuhan 1000 HPK. “Kami fokus pada kualitas anak-anak Indonesia agar tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang berkualitas. Ini adalah wujud nyata kolaborasi antara BKKBN dan Persit,” ujarnya.

Jawa Timur sendiri mencatatkan capaian positif dalam penurunan prevalensi stunting, yakni sebesar 14,7 persen, jauh di bawah rata-rata nasional 19,8 persen. Keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) yang didukung oleh kader Persit.

Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menyampaikan apresiasi atas sinergi antara TNI, Persit, dan BKKBN. Ia menilai pengasuhan 1000 HPK sebagai masa emas yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. “Kegiatan ini adalah investasi nyata untuk masa depan bangsa. Pencegahan stunting harus menjadi gerakan bersama,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga diluncurkan program SIDUDU (Sistem Informasi Kependudukan Terpadu) Tahun Anggaran 2025. Program ini merupakan inovasi digital untuk memperkuat tata kelola data kependudukan dan pelayanan sosial secara real time, sehingga intervensi pemerintah lebih tepat sasaran.

“SIDUDU adalah langkah maju menuju pelayanan publik modern yang berpihak pada rakyat,” ujar Pangdam. Ia juga menekankan pentingnya peran Babinsa dalam mendampingi kader Posyandu dan BKB di lapangan agar pendampingan semakin efektif.

Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara TNI, BKKBN, pemerintah daerah, dan masyarakat terus berlanjut dalam mewujudkan keluarga sehat, tangguh, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.(id@)

scroll to top