Close

Satgas PASTI & Kader Surabaya Hebat Bersatu Berantas Scam Digital

SURABAYA | WARTA PERTIWI – Dalam upaya memperkuat literasi keuangan dan melindungi masyarakat dari ancaman penipuan digital, Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) bersama Kader Surabaya Hebat (KSH) menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Bersatu Memberantas Scam, Membangun Masyarakat Melek Finansial” di Surabaya.

Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala OJK Jawa Timur Yunita Linda Sari dan Staf Ahli Wali Kota Surabaya Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan, Agus Imam Sonhaji. Mereka menyoroti maraknya praktik keuangan ilegal yang semakin mengancam masyarakat di era digital.

Yunita mengungkapkan bahwa hingga 30 September 2025, Satgas PASTI OJK telah menghentikan 1.840 entitas keuangan ilegal di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1.556 merupakan pinjaman online (pinjol) ilegal dan 284 lainnya adalah investasi ilegal. Total kerugian masyarakat dari 2017 hingga Agustus 2025 mencapai Rp142,13 triliun.

“Sayangnya, hanya sekitar 6,13 persen dana dari total pengaduan yang berhasil diblokir. Hal ini karena pelaporan masyarakat sering kali terlambat,” jelas Yunita. 9 Oktober 2025

Di Jawa Timur, terdapat 1.275 laporan terkait praktik keuangan ilegal, dengan 57 persen pelapor adalah perempuan, terutama karyawan swasta dan ibu rumah tangga. Surabaya tercatat sebagai kota dengan jumlah laporan tertinggi, diikuti oleh Sidoarjo, Malang, dan Gresik.

Jenis investasi ilegal yang paling banyak dilaporkan adalah trading forex dan crypto tanpa izin, karena dianggap menjanjikan keuntungan cepat.

Yunita menekankan pentingnya peran KSH sebagai agen literasi keuangan. “Dengan keterlibatan aktif KSH, informasi yang benar bisa lebih cepat dan luas tersampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

Agus Imam Sonhaji menambahkan bahwa Pemkot Surabaya mendukung penuh upaya edukasi ini. “Kami ingin KSH yang jumlahnya ribuan ini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan literasi keuangan kepada warga,” katanya.

Kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk Deputi Direktur OJK Jatim Wahyu Puspita Ningrum, Kepala Diskominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, AKBP Aris Purwanto dari Ditreskrimsus Polda Jatim, serta Ivan Wijaya dari Dispendukcapil Surabaya.

Dengan semangat kolaborasi, Surabaya berkomitmen untuk membangun masyarakat yang berdaulat secara finansial, tidak mudah tertipu janji manis, dan bijak dalam mengelola keuangan.(id@)

scroll to top